Keadaan Kostanku

Sudah hampir -+5 bulan aku ngekost. Keadan kost yang cukup memprihatinkan. Tempat kost yang kotor dan kecil, Tapi aku senang tinggal disini. Aku banyak belajar, belajar dan belajar di kostan ini. Walaupun tempat kost yang cukup kecil ini, aku jadi bisa belajar arti hidup. Ya walaupun orang yang menyayangiku sudah tiada. Kalo kedua orang tuaku masih ada mungkin mereka tidak sanggup melihat keadaanku ini. Teman kuliahku suka maen ke kostanku, setiap maen pasti mereka pada nangis melihat keadaan seperti itu. Aku selalu bilang pada mereka "bersyukurlah kalian yang masih bisa tinggal dirumah yang cukup baik keadaannya". Baginilah keadaan kostanku.

Sebelum om dan buleku pergi, mereka pernah bilang (dek, sebaiknya kamu pindah kostan saja kostan ini kurang memungkinkan keadaannya), Aku menjawab "gpp om dan bule aku tinggal dikostan yang cukup memprihatinkan keadaannya, mungkin nanti disini aku bisa belajar arti hidup yang sesungguhnya". Buleku hanya meneteskan air mata. 

Ibu kost selalu bilang padaku. Maaf ya nak klo keadaan kostannya gini, ibu pengen renovasi kostan nih tapi ibu lagi nunggu suami ibu pulang. Lalu ku jawab,  gpp bu saya banyak belajar dikostan ini, ya walaupun kadang saya suka khilaf/kurang bersyukur. Ibu kost hanya diam dan meneteskan air mata.

Kostan yang kecil tapi mempunyai arti tersendiri bagiku.