RINDU
Hari-hari tanpa kasih
tiada arti yang menepih
sepi rasa ini
tak kunjung hadir menemani
mengingat masa lalu
rasa kasih dan rindu
yang beliau beri untukku
menghibur sedihku
kini kau telah tiada
tinggalkanku tuk selamanya
kutak tahu harus bagaimana
menghadapi cobaan yang melanda
tanpa dirimu bunda
sesuatu yang tak kusangka
menyelesaikan setiap masalah
melanda hati yang resah
kuingin kau ada
saat ku berputus asa
mengobati luka
rasa sayang dan rindu di jiwa
tiada arti yang menepih
sepi rasa ini
tak kunjung hadir menemani
mengingat masa lalu
rasa kasih dan rindu
yang beliau beri untukku
menghibur sedihku
kini kau telah tiada
tinggalkanku tuk selamanya
kutak tahu harus bagaimana
menghadapi cobaan yang melanda
tanpa dirimu bunda
sesuatu yang tak kusangka
menyelesaikan setiap masalah
melanda hati yang resah
kuingin kau ada
saat ku berputus asa
mengobati luka
rasa sayang dan rindu di jiwa
KENANGAN BERSAMA BUNDA
Awal aku menapaki kaki di bumi ini
Kau telah bersama ku
Tiada lelah menyusuri jejak langkah ku
Seluruh waktu mu, kau persembahkan untuk ku
Perhatian mu tidak luput dari ku
Mendidik ku
Hingga mencapai puncak titik kedewasaan
Mengajak ku menyelami arti hidup yang sesungguhnya
Dan genggaman tangan mu tidak lepas
Senantiasa menuntun ku dikala kaki ini kehilangan arah
Membimbing ku untuk mengerti dan menerima
Segala kenyataan yang ada
Aku kian tumbuh besar
Keremajaan kini bersama ku
Masa puber dan gejolak remaja datang pada ku
Hingga satu dua kali, aku pun terikut arus
Sesaat itu pun, untuk pertama kali
Aku melihat raut wajah penuh kekecewaan
Tergambar jelas di sorot mata mu
Namun kau tetap berusaha menyadari ku
Memberi ku petuah
Walau dengan nada meninggi
Sampai aku tersadar dari mimpi-mimpi dunia remaja ini
Waktu pun tetap bergulir
Aku mulai menapaki kedewasaan
Tinggal menghitung hari
Memasuki dunia perantauan
Tempat ku menyelami samudera ilmu
Namun....
Saat itu pun datang
Saat yang membawa ku
Larut dalam gelombang duka
Saat yang tidak terduga
Dan tanpa permisi dia datang
Mengambil mu dari sisi ku
Kau kini pergi jauh meninggalkan ku
Di tengah saat-saat pendewasaan ku
Seakan sang waktu tahu
Semua bekal sudah cukup
Untuk tetap melanjutkan cerita kehidupan di dunia ini
Aku kecewa
Tangis tak terelakkan lagi
Semua terlalu cepat bagi ku
Sang waktu jualah mengiringi ku
Mengajak ku berlomba dengannya
Dan kini aku tetap dapat berdiri
Semua karena bekal dari mu
Sosok yang selalu ku cinta
Dia adalah bunda ku
Terimakasih atas segala yang telah kau beri
Dan atas segala kenangan yang tercipta
Kau telah bersama ku
Tiada lelah menyusuri jejak langkah ku
Seluruh waktu mu, kau persembahkan untuk ku
Perhatian mu tidak luput dari ku
Mendidik ku
Hingga mencapai puncak titik kedewasaan
Mengajak ku menyelami arti hidup yang sesungguhnya
Dan genggaman tangan mu tidak lepas
Senantiasa menuntun ku dikala kaki ini kehilangan arah
Membimbing ku untuk mengerti dan menerima
Segala kenyataan yang ada
Aku kian tumbuh besar
Keremajaan kini bersama ku
Masa puber dan gejolak remaja datang pada ku
Hingga satu dua kali, aku pun terikut arus
Sesaat itu pun, untuk pertama kali
Aku melihat raut wajah penuh kekecewaan
Tergambar jelas di sorot mata mu
Namun kau tetap berusaha menyadari ku
Memberi ku petuah
Walau dengan nada meninggi
Sampai aku tersadar dari mimpi-mimpi dunia remaja ini
Waktu pun tetap bergulir
Aku mulai menapaki kedewasaan
Tinggal menghitung hari
Memasuki dunia perantauan
Tempat ku menyelami samudera ilmu
Namun....
Saat itu pun datang
Saat yang membawa ku
Larut dalam gelombang duka
Saat yang tidak terduga
Dan tanpa permisi dia datang
Mengambil mu dari sisi ku
Kau kini pergi jauh meninggalkan ku
Di tengah saat-saat pendewasaan ku
Seakan sang waktu tahu
Semua bekal sudah cukup
Untuk tetap melanjutkan cerita kehidupan di dunia ini
Aku kecewa
Tangis tak terelakkan lagi
Semua terlalu cepat bagi ku
Sang waktu jualah mengiringi ku
Mengajak ku berlomba dengannya
Dan kini aku tetap dapat berdiri
Semua karena bekal dari mu
Sosok yang selalu ku cinta
Dia adalah bunda ku
Terimakasih atas segala yang telah kau beri
Dan atas segala kenangan yang tercipta
BUNDA...SEGALANYA BAGIKU
Pernahkah engkau ?
Mengambil sedikit detik
Untuk sekedar mendalami
Karakter seseorang yang sarat arti
Mungkin saja pernah
Walau hanya terbatas selintas
Ia adalah pembawa setitik nyawa
Pembuka jalan di dunia bagi setiap jiwa
Dia rela
Menyediakan waktunya untuk menderita
Atas nama cinta dalam kebanggaannya
Tahukah engkau ?
Dulu Kita berbagi nafas dengannya
Ia mengharumkan kita
Dengan lembut santunnya yang khas
Bersatu dalam aliran darah dan denyut jantung
Oleh karena itu
Bumi senantiasa menaungi dan memuji
Ia adalah satu kata terindah yang pernah ada
Pelepas dahaga
Di saat hati manusia meronta
Tak terhitung santun tulusnya
Membelai kehidupan di dalam kesyahduan
Oh Engkau
Kemuliaanmu memang tak tertandingi
Oleh sebentuk wujud apapun
Bunda adalah roh suci yang menghantui keberadaanku
Bunda adalah penjaga ambisiku
Rengkuh aku dalam damai tuturmu
Peluk aku dalam hangat kasihmu
Betapa diri merasa
Satu kata yang sempat ada
Telah membinasakan segalanya
Ampun dan ampun
Karena khilaf yang kerap menghujam tajam
Bila kau pinta
Kupersembahkan nyawa seutuhnya
Namun itu tak pernah bias menggantikan
Binar cintamu
Hanya restu dari tangan lembutmu
Yang sanggup mengubah nistaku
Bunda...
Hanya Tuhan yang tahu
Tentang kadar sayang anakmu
Biarkan inginku menuntun
Menuju muara cinta
Untuk engkau semata
Mengambil sedikit detik
Untuk sekedar mendalami
Karakter seseorang yang sarat arti
Mungkin saja pernah
Walau hanya terbatas selintas
Ia adalah pembawa setitik nyawa
Pembuka jalan di dunia bagi setiap jiwa
Dia rela
Menyediakan waktunya untuk menderita
Atas nama cinta dalam kebanggaannya
Tahukah engkau ?
Dulu Kita berbagi nafas dengannya
Ia mengharumkan kita
Dengan lembut santunnya yang khas
Bersatu dalam aliran darah dan denyut jantung
Oleh karena itu
Bumi senantiasa menaungi dan memuji
Ia adalah satu kata terindah yang pernah ada
Pelepas dahaga
Di saat hati manusia meronta
Tak terhitung santun tulusnya
Membelai kehidupan di dalam kesyahduan
Oh Engkau
Kemuliaanmu memang tak tertandingi
Oleh sebentuk wujud apapun
Bunda adalah roh suci yang menghantui keberadaanku
Bunda adalah penjaga ambisiku
Rengkuh aku dalam damai tuturmu
Peluk aku dalam hangat kasihmu
Betapa diri merasa
Satu kata yang sempat ada
Telah membinasakan segalanya
Ampun dan ampun
Karena khilaf yang kerap menghujam tajam
Bila kau pinta
Kupersembahkan nyawa seutuhnya
Namun itu tak pernah bias menggantikan
Binar cintamu
Hanya restu dari tangan lembutmu
Yang sanggup mengubah nistaku
Bunda...
Hanya Tuhan yang tahu
Tentang kadar sayang anakmu
Biarkan inginku menuntun
Menuju muara cinta
Untuk engkau semata
2 komentar:
Nothing to say... only "luv... 4 U Mom",,, :)
ade tahu beliau disana tersenyum saat de melantunkan do'a dalam sujud cinta padaNya ... kasih sayang beliau takkan terputus .. tersambung oleh segala kebaikan yang ade lakukan jadilah anak yang berbhakti jdilah wanita shalehah InsyaAllah Allahpun akan menempatkan beliau disisiNya ..ditempat yag terindah diantara pelataran Surga Amin...
Posting Komentar